Langsung ke konten utama

Kenali Gejala Baby Blues pada Ibu yang Baru Melahirkan dan Cara Mengatasinya

Bagi calon ibu muda dan juga ibu yang sudah pernah melahirkan sebelumnya pasti akan mengalami banyak perubahan suasana hati dimulai dari awal kehamilan hingga melahirkan. Hal ini perlu di waspadai, baby blues yang dialami ibu yang baru melahirkan dan ketahui cara mengatasinya.


Apa itu Baby Blues?

Baby blues syndrome adalah perubahan suasana hati yang terjadi pasca melahirkan yang membuat ibu kadang merasa terharu atau menangis tanpa alasan yang jelas, cemas berlebihan bahkan terkadang mudah tersinggung.


Sekitar 80% wanita didunia yang baru melahirkan mengalami syndrome baby blues. Meski gejala yang yang ditunjukkan sepele, namun baby blues syndrome sangat berdampak negatif bagi ibu dan bayinya.


Kecemasan berlebihan yang dialami seorang ibu akan sangat berbahaya jika tidak segera ditangani. Syndrome baby blues dimulai pada minggu pertama pasca melahirkan dan dapat berlangsung selama 2 minggu.


Penyebab Baby Blues

Berikut beberapa penyebab baby blues syndrome yang sering dialami ibu muda


1. Adanya Perubahan Hormon

Perubahan hormon yang terjadi pada seorang wanita yang baru hamil itu wajar terjadi. Karena selama mengandung, banyak wanita mengalami perubahan terutama pada bentuk tubuhnya. Namun, naik turunnya hormone tersebut masih dianggap normal.


Perubahan hormon yang tidak normal justru dialami pasca melahirkan. Sang ibu akan mengalami perubahan kadar hormon yang cukup drastis. Hormon esterogen dan progesteron pada tubuh akan menurun.


Hal inilah yang menjadi penyebab terjadinya perubahan kimia di otak dan dan sebagai pemicu perubahan suasana hati (mood swing).


2. Sulit Beradaptasi

Penyebab baby blues syndrome berikut ini umum terjadi pada wanita muda yang baru pertama kali melahirkan. Karena dihadapkan dengan tanggung jawab baru sebagai seorang ibu.


Banyak di antara ibu muda yang sulit beradaptasi dengan kondisi tersebut. Mereka akan merasa kewalahan saat mengurus bayi dan dirinya sendiri karena belum terbiasa.


3. Kurang Tidur atau Kurang Istirahat

Semua ibu yang baru melahirkan akan mengalami perubahan jam tidur karena mengikuti siklus tidur bayi yang baru lahir. Hal ini akan menyebabkan si ibu kurang tidur atau kurang istirahat.


Kurangnya jam tidur yang dialami akan sangat membuat dirinya tidak nyaman dan merasa kelelahan, hingga memicu munculnya syndrome baby blues.


Ciri-ciri Penderita Baby Blues Syndrome


Gejala baby blues syndrome biasanya lebih ringan dibandingkan depresi postpartum (postpartum depression). Dan biasa dapat hilang dengan sendirinya, jika tidak terlalu parah.


Ciri-ciri baby blues syndrome yang umum dijumpai pada ibu muda, yaitu:

1. Terjadinya perubahan suasana hati secara terus menerus dan berlangsung cepat.

2. Emosi yang labil sehingga menjadi tidak sabaran, mudah gelisah dan marah.

3. Adanya perasaan cemas yang berlebih dan merasa kurang percaya diri karena kewalahan dalam mengurus bayi.

4. Tiba-tiba merasa sedih hingga menangis tanpa ada penyebab atau alasan yang jelas.

5. Akan mengalami gangguan tidur (insomnia), yang megakibatkan sering mengeluhkan sakit kepala.

6. Akan terlihat murung dan rewel.

7. Akan sulit berkonsentrasi karena sudah mengalami stress.


Cara Mengatasi Baby Blues

Meski untuk beberapa gejala baby blues dapat sembuh dengan sendirinya, namun untuk beberapa kondisi tidak dapat dianggap sepele, karena akan berdampak pada keadaan mental sang ibu. Jika ibu sudah tidak sehat terutama dibagian mental, maka bayinya juga akan terkena imbasnya.


Untuk itu dibutuhkan peran suami dan keluarga dalam membantu mengatasi syndrome baby blues ini. Berikut beberapa cara mengatasi baby blues dengan bantuan orang-orang terdekat.


1. Mempersiapkan fisik, mental dan materi sebelum melahirkan. Usahakan calon ibu tidak merasa tertekan, ciptakan suasana bahagia dan tenang agar pikirannya rileks.

2. Sebelum melahirkan, pastikan calon ibu dan pasangan melakukan kesepakatan dalam pembagian tugas ketika mengurus bayi. Jangan biarkan si ibu yang menanggung semua beban tersebut agar terhindar dari syndrome baby blues. Tanggung jawab dan kepekaan suami diuji disini.

3. Banyak mencari dan membaca informasi tentang persalinan agar tidak kaget pada saat melahirkan dan ketika merawat sang buah hati. Si ibu juga harus rajin melakukan konsultasi dengan dokter atau bidan yang sudah menanganinya dari awal kehamilan.

4. Ikuti komunitas-komunitas online maupun offline yang membahas cara merawat, mengurus, dan menghadapi bayi yang baru lahir dari ibu-ibu yang sudah berpengalaman. Ini adalah cara positif yang bisa dilakukan  agar sang ibu tidak merasa jenuh dan bisa mendapatkan teman baru dari komunitas tersebut.

5. Perhatikan pola makan dan istirahat si ibu. Pastikan si ibu mendapatkan asupan gizi dan nutrisi yang tepat, serta kondisi tubuh yang fit selalu.

6. Cara mengatasi baby blues yang terakhir adalah usahakan selalu berpikiran positif, karena inilah salah satu kunci agar terhindar dari baby blues syndrome.


Jadi para ibu-ibu, jangan biarkan dirimu masuk kedalam dilema yang besar agar pikiran tetap sehat. Ajaklah pasangan kamu untuk mau berbagi beban bersama. Dan para suami, pastikan kamu selalu ada disaat istrimu membutuhkanmu.

Semoga setiap ibu yang baru melahirkan mendapatkan kebahagiaan dan kesehatan setelah melahirkan, begitu juga dengan bayinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Makanan Aman untuk Ibu Hamil

Ibu hamil perlu menjaga beberapa hal selama masa kehamilan untuk menjaga kesehatan mereka dan perkembangan janin. Berikut adalah beberapa poin penting yang harus diperhatikan: Nutrisi yang seimbang Makanlah makanan yang sehat dan seimbang, dengan asupan yang cukup dari karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, serat, serta vitamin dan mineral penting. Pilih makanan dari berbagai kelompok makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang diperlukan. Konsultasi dengan dokter Tetap menjaga komunikasi terbuka dengan dokter atau ahli gizi selama kehamilan. Mereka dapat memberikan saran dan panduan khusus mengenai pola makan, suplemen, dan kebutuhan nutrisi yang individual. Hindari makanan berisiko Hindari makanan mentah atau setengah matang, seperti daging mentah, telur mentah, atau ikan mentah yang dapat menyebabkan risiko infeksi makanan. Batasi juga konsumsi kafein, minuman beralkohol, dan makanan tinggi garam dan gula. Aktivitas fisik yang sehat Lakukan olahraga ringan atau aktivitas fisi

15 Pengaruh Mimpi Buruk Terhadap Kesehatan Mental

Mimpi adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, sebuah perjalanan ke alam bawah sadar yang seringkali penuh dengan misteri dan kompleksitas. Namun, tidak semua mimpi memberikan pengalaman yang menyenangkan, contohnya mimpi buruk. Mimpi buruk dapat meninggalkan jejak yang mendalam pada kondisi psikologis seseorang. Maka dari itu, kami telah merangkum 15 pengaruh dari mimpi buruk terhadap kesehatan mental dan psikologis. Apa saja? Yuk, ikuti ulasah di bawah ini! 1. Ketakutan yang Berlebihan Mimpi buruk seringkali memunculkan ketakutan yang melekat pada pikiran seseorang. Sensasi ketakutan ini tidak hanya terbatas pada waktu tidur, tetapi dapat berdampak dalam kehidupan sehari-hari, menciptakan perasaan cemas dan tegang yang berlanjut. 2. Gangguan Tidur Pola tidur yang terganggu adalah salah satu konsekuensi umum dari mimpi buruk. Ketika seseorang mengalami mimpi buruk secara konsisten, ini bisa merusak pola tidur alami dan menyebabkan insomnia. Akibatnya, tubuh

Perhatikan 6 Gejala Awal Gagal Ginjal

Gagal ginjal adalah suatu kondisi di mana salah satu atau kedua ginjal tidak dapat lagi berfungsi dengan baik, yang dapat bersifat sementara dan muncul dengan cepat. Namun bila tidak ditangani dengan baik, gagal ginjal juga dapat menjadi kondisi kronis yang akan memburuk secara perlahan dalam waktu yang lama. Menurut laman resmi National Kidney Foundation , hanya 10 persen penderita penyakit ginjal kronis yang sejak awal menyadari masalah kesehatannya. Untuk itu, kamu harus mewaspadainya sebelum terlambat. Mari kenali beberapa tanda awal gagal ginjal yang harus di waspadai. 1. Gampang Lelah Pada umumnya, ginjal normal bekerja menghasilkan hormon erythropoietin yang berfungsi   untuk memberikan sinyal pada tubuh agar memproduksi sel darah merah. Maka pada saat ginjal bermasalah, produksi hormon ini akan berkurang. Sehingga jumlah sel darah merah pada tubuh menjadi lebih sedikit. Dampaknya tubuh si penderita akan mudah mengalami penyakit anemia, sehingga darah tidak bisa o