Langsung ke konten utama

Ketahui Penyebab Penyakit Diabetes Melitus


Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit kronis yang mengganggu kemampuan tubuh dalam mengolah gula (glukosa) darah menjadi energi.penyakit ini ditandai dengan tingginya kadar gula darah dalam tubuh.

Dalam kondisi normal, glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel-sel dalam tubuh yang membentuk otot serta jaringan, termasuk otak. Akan tetapi, apabila kadar glukota berlebih, dapat berbahaya karena dapat memicu naiknya kadar gula darah atau diabetes.

Diabetes melitus dapat menyerang semua golongan usia, termasuk anak muda. Kondisi ini terbagi ke dalam dua jenis, tipe-1 dan tipe-2. Diabetes melitus tipe-1 terjadi dipicu oleh penyakit autoimun yang menyebabkan pankreas tidak dapat memproduksi insulin. Sementara itu, diabetes melitus tipe-2 muncul sebagai efek dari pola makan tidak sehat karena tidak bisa mengontrol asupan gula yang masuk dalam tubuh.

Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari faktor turunan hingga gaya hidup tidak sehat. Berikut penjelasannya.

1. Faktor genetik

Salah satu pemicu diabetes mellitus yang tidak bisa dielakkan adalah faktor genetik. Oleh sebab itu lah mengapa penyakit ini sering disebut sebagai penyakit keturunan.

Dikutip dari American Diabetes Association, diabetes melitus tipe 2 memiliki hubungan yang sangat kuat dengan riwayat dan keturunan keluarga. Pasien diabetes tipe 1 pun memiliki risiko serupa, tapi cenderung lebih kecil.

Berbagai penelitian menunjukkan jika kedua orangtuanya memiliki riwayat diabetes, maka risiko anak mengalami diabetes setelah dewasa bahkan bisa mencapai 50 persen. Para ahli mengatakan bahwa terdapat gen khusus penyebab diabetes melitus yang bisa diturunkan dari orangtua ke generasi-generasi selanjutnya.

Tetapi jangan cemas, anda dapat mencegahnya dengan mengontrol gula darah dan menjalani gaya hidup sehat.

2. Gangguan autoimun

Bertambahnya usia memang menjadi salah satu faktor risiko diabetes mellitus. Namun kenyataannya, anak-anak dan usia remaja juga bisa mengalami penyakit ini. Diabetes tipe 1 adalah jenis diabetes yang paling umum menyerang penderita berusia muda.

Banyak anak-anak yang mengidap diabetes tipe 1 mengalami gangguan autoimun, dimana sistem imun mereka justru menyerang dan merusak sel pankreas yang menjadi tempat pembentukan insulin. Namun sayangnya, sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa penyebab masalah autoimun ini.

3. Resistensi insulin

Faktor keturun ditambah gaya hidup yang buruk merupakan pemicu resistensi insulin. Resistensi insulin merupakan kondisi saat sel-sel tubuh tidak merespon insulin dengan benar alias “kebal”. Padahal, insulin berfungsi membantu sel tubuh menyerap gula dalam darah.

Apabila tubuh tidak mampu menyerap gula, maka kadar gula darah akan terus meningkat dan menjadi pemicu diabetes tipe 2. Apabila kondisi ini terus dibiarkan, risiko terkena diabetes tipe 2 akan semakin tinggi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa resistensi insulin adalah penyebab diabetes mellitus tipe 2.

4. Faktor usia

Selain keturunan, faktor usia juga dapat menjadi salah satu pemicu penyakit diabetes mellitus. Semakin bertambah usia, risiko untuk terkena penyakit diabetes tipe 2 juga semakin meningkat. Usia sebenarnya tidak hanya meningkatkan risiko penyakit diabetes, tapi juga berbagai penyakit kronis lainnya, seperti penyakit jantung dan stroke.

Semakin bertambah usia, maka fungsi tubuh juga akan mengalami penurunan, termasuk kemampuan tubuh mengolah gula darah. Fungsi sel penghasil insulin pada pankreas kian menurun dan respons sel tubuh terhadap insulin juga tidak sebaik dulu. Dokter merekomendasikan para penderita diabetes yang berusia 45 tahun atau lebih sebaiknya rutin untuk mengikuti pemeriksaan gula darah.

Demikian penjelasan menganai penyakit diabetes mellitus dan beberapa faktor pemicunya. Jika anda memiliki gejala yang dapat meningkatkan risiko diabetes, sebaiknya periksakan segera agar mendapat penanganan yang tepat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lakukan Hal ini Untuk Mencegah Serangan Jantung

  Serangan jantung biasanya terjadi karena seseorang menderita penyakit jantung koroner, yaitu gangguan yang terjadi karena pembuluh darah jantung tersumbat oleh adanya plak. Tidak ada seseorang yang bisa mengetahui kapan serangan jantungakan terjadi, namun ada beberapa faktor risiko yang bisa Anda amati. Umumnya faktor risiko ini berhubungan dengan pola hidup yang bisa di modifikasi. Lantas apa saja yang kita Anda lakukan untuk mencegah serangan jantung? Yuk, simak ulasan di bawah ini. 1. Menjaga Tekanan Darah Mengetahui tekanan darah perlu Anda lakukan secara berkala. Tekanan darah tinggi menjadi salah satu faktor risiko dari penyakit jantung koroner. Anda bisa mengurangi asupan garam dan konsumsi obat tekanan darah tinggi secara teratur untuk mengontrol tekanan darah. 2. Menjaga Kadar Kolesterol Selain mengecek tekanan darah, Anda juga harus melakukan pemeriksaan kadar kolesterol LDL (Low-Density Lipoproteins). Kolesterol ini sering dikenal dengan kolesterol jahat kare...

Rekomendasi Makanan Aman untuk Ibu Hamil

Ibu hamil perlu menjaga beberapa hal selama masa kehamilan untuk menjaga kesehatan mereka dan perkembangan janin. Berikut adalah beberapa poin penting yang harus diperhatikan: Nutrisi yang seimbang Makanlah makanan yang sehat dan seimbang, dengan asupan yang cukup dari karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, serat, serta vitamin dan mineral penting. Pilih makanan dari berbagai kelompok makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang diperlukan. Konsultasi dengan dokter Tetap menjaga komunikasi terbuka dengan dokter atau ahli gizi selama kehamilan. Mereka dapat memberikan saran dan panduan khusus mengenai pola makan, suplemen, dan kebutuhan nutrisi yang individual. Hindari makanan berisiko Hindari makanan mentah atau setengah matang, seperti daging mentah, telur mentah, atau ikan mentah yang dapat menyebabkan risiko infeksi makanan. Batasi juga konsumsi kafein, minuman beralkohol, dan makanan tinggi garam dan gula. Aktivitas fisik yang sehat Lakukan olahraga ringan atau aktivitas fisi...

Manfaat ASI untuk Bayi dan Ibu Menyusui

Air Susu Ibu atau yang lebih dikenal dengan nama ASI merupakan susu yang diproduksi secara alami oleh seorang wanita. ASI merupakan sumber makanan dan sumber gizi utama untuk bayi. Selain dikarenakan bayi belum bisa untuk mencerna benda keras atau makanan, ternyata Air Susu ibu memberikan cukup banyak manfaat bagi bayi dan seorang ibu. Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang terbaik untuk Bayi. Pemberian ASI sebaiknya diberikan hingga bayi berumur 6 bulan. Apabila Bayi telah diberikan ASI, maka ibu tidak perlu untuk memberikan asupan tambahan apapun. Hal ini tentu dikarenakan ASI dari ibu sudah mampu mencukupi kebutuhan gizi dan nutrisi untuk tumbuh kembang bayi. Manfaat Pemberian ASI untuk Bayi 1. Mencerdaskan Bayi Air susu ibu (ASI) mengandung asam lemak. Para ahli berpendapat bahwa kandungan asam lemak yang terdapat pada asi ternyata mampu meningkatkan kecerdasan bayi. Selain itu ikatan emosional yang terjalin antara ibu dan bayi di nilai mampu meningkatkan kecerdasa...